Sunday, March 18, 2007

Assalamu Alaikum Warahmatullah Wabarakatuh

Kata salam itu sungguh lazim, dan sangat sering kita ucapkan dalam kehidupan sehari2.

Tapi sejak kemarin saat, mendengar kutbah Jumat, di masjid Agung Bandung, mata saya mulai sedikit terbuka..
sang khotib, yang tidak bisa saya lihat wajahnya itu, karena saya duduk di deretan pinggir belakang, kata2nya sungguh dahsyat, .. dan jauh dari dahsyat nya kata2 orang MLM, yang selalu Luarrr Biasaa!!. ..

Ada Tritunggal, didalam kalimat salam itu, yaitu :
1. Selamat (Assalamu Alaikum = Semoga Keselamatan)
2. Rahmat (Warrahmatullah = Rahmat dari Allah)
3. Berkah (Wabarakatuh = Berkah,Keberkahan)

Itu tiga kata, yang cukup mewakili doa untuk hidup kita. Semua rejeki, kebahagiaan, kemudahan, keselamatan, berkat dan rahmat Allah, kita persembahkan untuk orang 2 di sekitar kita, betapa indahnya hidup ini..

Kenapa masih banyak yang tidak selamat?, belakangan ini di Indonesia?
sesungguhnya dalam philosofi sunda, yang saya temui, ada kata "untung weh" (untung saja...)
jadi dalam setiap kejadian yang berbau musibah, di hidup kita selalu disikapi dengan kata2 itu,
"Untung saja, kmu tidak celaka parah, walau motornya hancur.." misalnya dan lain2nya lagi.
Itu salah satu ucapan syukur nikmat kepada Allah, dan kita sebagai bangsa, sepertinya tidak pernah bersyukur nikmat..

Betapa setelah semua musibah, yang malah muncul, di media hanya kutukan kepada aparat, saling menyalahkan, tuntutan, demo,.. dan tiada habisnya mengekspos kesedihan para keluarga, dengan satu visi, selain kemanusiaan, ya apalagi klo bukan rating, omzet..memanfaatkan musibah demi sebuah keuntungan, tentu media juga berjasa menolong mereka dengan informasi yang sangat penting, yang up to date.

Doa selamat kita, rupanya hanyut ditelan ombak, di sapu badai..
dan rahmat Allah, pun masih menyinari kita, karena masih ada sinar matahari menerpa wajah kita, dan kita tetap tak pernah bersyukur, dan angin rahmat perlahan menjauh dari pesisir pantai kita. Dengan segala rejeki dan berkah yang masih berkilauan dan berlimpahan di indonesia ini, tapi kita menyikapinya tidak sebagai khalifah, pemelihara, tapi malah menjadi perusak, mengeruk semua kekayaan alam kita, secara berlebihan.. hasilnya ?
Barokah menjauhi kita , rejeki yang tidak berkah.. malah membawa bencana, kepada warga sekitar kita yang tidak berdosa..
Sesungguhnya Allah menangguhkan hukuman para pendosa,.. dan hanya Allah lah Pemberi Maaf, Penguasa Hari Pembalasan.

Mari kita menyikapi kalimat doa dan salam yang diajarkan oleh panutan kita, Nabi Muhammad SAW. Semoga keselamatan, Rahmat, dan Berkah Allah menyertai kita. amien..

No comments: